Sabtu, 24 Maret 2012

DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU

 DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU
 

kali ana akan membahas masallah dzikir setelah sholat,mungkin hal ini sudah rata2 semua umat muslim mengetahuinya karna dzikir setelah sholat fardhu sangat banyak sekali bubu-buku yang dijual ditoko-toko,tapi mungkin ada sebagian dari saudara kita yang tidak mengetahuinya atau sudah lupah maka ana sekedar mengingatkan saja insya allah bermanfa'at bagi kita semua.
Telah menjadi kebiasaan Rasulullah r setelah mengucapkan salam pada setiap shalat fardhu beliau beristighfar tiga kali, kemudian mengucapkan:

terlebih dahulu ber
istighfar tiga kali

(( اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الجَلاَلِ وَالإِكْرَام لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اللهمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الجدُّ مِنْكَ  الجَدِّ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الحَسَنُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ ))
“Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Pemberi Sejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan, Engkau Pemberi barakah, wahai pemilik Keagungan dan Kemuliaan. Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah, yang Esa tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kekuasaan dan segala pujian, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Ya Allah tiada seorangpun yang mampu menghalangi terhadap pemberian-Mu dan tidak ada pula yang dapat memberi sesuatu yang Engkau halangi, dan tidak ada manfaat kekayaan seseorang dari siksa-Mu,  tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dari Allah, tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah, dan tidaklah kami beribadah kecuali kepada-Nya, hanya milik-Nya kenikmatan, keutamaan dan sanjungan yang baik. Tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah dengan rasa ikhlas kami beribadah kepada-Nya walaupun orang-orang kafir benci”.

Kemudian dengan ucapan:

(( لا إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ))

“Tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan segala pujian dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa”
lalu dilanjutkan dengan membaca surat al-fatihah.
 lalu dilanjutkan dengan membaca ayat kursi:
seperti dibawah ini,
  
 “Allah tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya) tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa idzin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang di kehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung”. (QS. Al Baqarah: 255).
Kemudian membaca surat Al-ikhlas:

Kemudian membaca surat Al Falaq:
     Lalu membaca surat An-Nas:
Dan disunnahkan mengulang sampai tiga kali untuk tiga surat yang terakhir, khusus setelah shalat subuh dan shalat maghrib. Hal ini berdasarkan hadits shahih dari Nabi saw.
Di samping itu, sesuai dengan sunnah Nabi saw pada setiap selesai shalat maghrib dan subuh, juga disunnahkan membaca dzikir di bawah ini 10 kali:
kemudian dilanjutkan dengan membaca:
allaahumma antassallam waminkas salam wailaika ya 'uudussalam fahayyinaa rabbanaa bissalaam waadkhilnal jannata daarus salaam tabarakta rabbanaa wa ta'aalaita yaa dzal jalaali wal ikraam .

Kemudian membaca tasbih, tahmid dan takbir masing-masing 33 kali:
Maha suci Allah:سُبْحَانَ اللهِ
Segala puji bagi Allah: الْحَمْدُ ِللهِ
Allah Maha Besar: اللهُ أَكْبَرُ
Diantara tasbih tahmid dan takbir apabilah dari tasbih ke tahmid disunnakkan membaca:
subhanaallah wabihamdihi dhaiman khaiman abadan alhamdulillah 
dari tahmid ke takbir:
alhamdulillahirabbil 'alamin wanikmati allahuakbar.
stelah selesai tasbih,tahmid dan tabir maka di lanjutkan dengan membaca:
allahuakbar kabirau walhamdulillahiksairau wassubhanallahi bukratau waasilah.
lalu membaca:
(( لا إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ))

 

lalu dilanjutkan membaca:
lahaullah walaa kuata illah billahi 'alaihi anzimm..
kemudian do'a

Apabila ia seorang imam, sesudah mengucapkan istighfar tiga kali, disunnahkan mengubah posisi duduk menghadap kepada jama'ah. Setelah itu barulah ia melanjutkan dzikir sesuai dengan yang dijelaskan di atas. Ini sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits-hadits yang cukup banyak dari Aisyah radhiallahu 'anha dalam riwayat Muslim. Semua do’a dan dzikir tersebut hukumnya sunnah bukan wajib,somoga bermanfa'at bagi kita sesama muslim.

Jumat, 23 Maret 2012

LARANGAN MEMINTA-MINTA

Larangan Meminta‐Minta
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah saw,dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Wa Ba’du:
 
Di antara sifat buruk yang dijauhi oleh syara’ adalah meminta-minta kepada manusia, yang dimaksud meminta-minta adalah inisiatif seseorang untuk meminta-minta kepada orang lain harta dan segala kebutuhannya pada mereka tanpa ada kebutuhan dan tuntutan yang mendesak, sebab meminta-minta mengandung kehinaan kepada selain Allah Azza Wa Jalla.
Allah swt berfirman:

(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang Kaya Karena memelihara diri dari minta-minta.
kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
QS. Al-Baqarah: 273

Ibnu Katsir berkomentar ketika menafsirkan ayat di atas: Allah berkehendak agar mereka tidak memelas dalam meminta-minta dan mereka tidak memaksa manusia dengan sesuatu yang mereka tidak butuhkan,
sebab orang yang meminta-minta padahal dia memiliki sesuatu yang bisa mencegahnya dari meminta-minta maka sungguh dia termasuk orang yang meminta-minta kepada manusia secara memaksa.Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Bukanlah orang yang miskin orang yang berkeliling meminta-minta, yaitu orang yang berkeliling kepada orang lain untuk meminta-minta lalu dia ditolak satu suap atau dua suap atau satu biji korma dan dua biji kurma. Lalu mereka bertanya:
 
Siapakh orang yang miskin tersebut wahai Rasulullah?. Beliau bersabda:
Orang yang tidak memilki apa yang mencukupinya dan dia tidak pandai
mencari lalu orang-orang bersedeqah kepadanya serta tidak meminta kepada
orang lain sesuatu apa pun”.
 
Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Barangsiapa yang
meminta-minta harta orang lain untuk dikumpulknnya maka sungguh dia
telah meminta barak api jahannam, maka hendaklah dia mempersedikitnya
atau memperbanykanya”.

Abu Hamid Al-Gozali berkata: Pada dasarnya meminta-minta itu adalah haram, namun dibolehkan karena adanya tuntutan atau kebutuhan yang mendesak yang mengarah kepada tuntutan, sebab meminta-minta berarti mengeluh terhadap Allah, dan di dalamnya terkandung makna remehnya nikmat yang dikaruniakan oleh Allah kepada hamabaNya dan itulah keluhan yang sebenarnya. Pada meminta-minta terkandung makna bahwa
peminta-minta menghinakan dirinya kepada selain Allah Ta’ala dan biasanya dia tidak akan terlepas dari hinaan orang yang dipinta-pinta, dan terkadang dia diberikan oleh orang lain karena factor malu atau riya, dan
ini adalah haram bagi orang yang mengambilnya”.

Seorang penyair berkata: Orang yang meminta kepada manusia maka mereka akan menolaknya
Dan orang yang meminta hanya kepada Allah tidak akan pernah kecewa
 
Seorang penyair yang lain berkata: Janganlah meminta kebutuhanmu kepada Anak Adam
Pintalah kepada Zat yang pintuNya tak pernah tertutup.

Allah marah apabila engkau tidak meminta kepadaNya Sementara anak Adam marah saat meminta kepadanya,Dan Nabi saw telah menjelaskan bagi kita orang yang boleh meminta-minta.
Dari Qubaishoh ra bahwa Nabi saw bersabda: Sesungguhnya memintaminta tidak halal kecuali bagi salah seorang dari tiga golongan: Orang yang menanggung tanggungan hutang, dia halal meminta sehingga
menyelesaikan tanggungannya kemudian menahan dirinya, dan seorang lelaki yang ditimpa musibah pada hartnya, dan boleh baginya memintaminta sehingga dirinya mencapai kemampuan untuk hidup dan seorang yang ditimpa kemiskinan setelah kaya sehingga tiga orang yang berakal dari kaumnya berkata: Sunnguh si fualn telah ditimpa kemiskinan, dan boleh baginya meminta-minta sehingga dia mampu hidup. Selain tiga orang ini wahai Qubaishah, adalah harta haram yang dimakan oleh pelakunya secara haram”.

Dari Samuroh bin Jundub ra bahwa Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya meminta-minta sama seperti seseorang menggores wajahnya sendiri kecuali jika dia meminta kepada penguasa atau meminta karena darurat”.
 
Ashan’ani berkata: Adapun meminta kebutuhan kepada penguasa maka hal itu tidak tercela, sebab dia meminta haknya sendiri dari baitul mal (kas Negara) dan seorang penguasa tidak berhak mneyebut-nyebut
pemberiannya kepada orang yang meminta sebab dia adalah seorang wakil,kedudukannya sama seperti seseorang yang meminta wakilnya agar dia mengembalikan hak yang masih berada di tangannya.
Dan dia juga berkata: Secar zahir dari hadits di atas diharamkannya meminta-minta kecuali bagi tiga orang yang disebutkan di dalam hadits riwayat Qubaisah atau peminta-minta itu adalah penguasa. 
Dan Nabi saw telah menjelaskan standar kaya yang mengharamkan seseorang meminta-minta.

 Dari Sahl bin Hanzhalah bahwa Nabi saw bersabda: Barangiapa yang meminta-minta padahal dia memiliki  pa yang membuatnya berkecukupan maka sesungguhnya dia memperbanya meminta neraka jahannam. Para shahabat bertanya: Apakah standar yang menjadikan seseorang berkecukupan?. Rasulullah saw bersabda: Apa yang bias membuat dia makan dan menyambung hidupnya”.

Dan Nabi saw menjelaskan bahwa suatu pekerjaan sekalipun berat dan upah yang didapatkan darinya sedikit maka hal itu lebih baik daripada mengemis.
 
Dari Zubair bin Awwam ra bahwa Nabi saw bersabda: Sungguh salah seorang di antara kalian memikul kayu bakar di atas punggungnya lalu menjualnya dan Allah menjaga wajahnya dengan hal tersebut dari
(meminta-minta) lebih baik baginya daripada mengemis kepada orang lain apakah mereka memberinya atau menolaknya”.

Dan Nabi saw telah menjelaskan bahwa orang yang meminta-minta bukan karena tuntutan dan kebutuhan yang mendesak maka sungguh dia telah membuka bagi dirinya pintu kemiskianan. Dari Abi Kabasyah ALAnmari ra bahwa Nabi saw bersabda: “Tiga kelompok orang aku bersumpah atas mereka, beliau menyebutkan di antaranya : “Dan tidaklah seorang hamba membuka pintu meminta-minta kecuali Allah akan membuka bagi dirinya pintu kefakiran”.

Bahkan Nabi saw telah membai’at sebagaian shahabatnya agar mereka tidak meminta apapun dari manusia.
Dari Auf bin Malik ra berkata: Kita bersama sembilan atau delapan atau tujuh orang di sisi Rasulullah saw. Beliau bertanya: Apakah kalian tidak membai’at Rasulullah saw?”. Padahal kami baru membai’at beliau saw.
Kami berkata kepada beliau: “Kami telah membai’atmu wahai Rasulullah saw”.

 Kemudian beliau bersabda: Apakah kalian tidak membai’at Rasulullah saw?. Auf berkata: Maka kamipun membentangkan tangan kami dan kami berkata “Kami telah membai’atmu wahai Rasulullah saw, pada apakah kami membai’atmu?”. Beliau bersabda: Agar kalian menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu apa pun dan beliau menyebutkan dengan sebuah kalimat secara rahasia: “dan janganlah kalian meminta apapun kepada manusia”. Maka sungguh aku melihat sebagian mereka  apabila cemeti salah seorang mereka terjatuh maka mereka tidak meminta kepada orang lain mengambilkannya”.

Dari Tsauban ra bahwa Nabi saw bersabda: Siapakah yang mau menerima dariku satu perkara dengannya aku memohaon agar diberikan surga.
Tsauban berkata: Aku wahai Rasulullah”, Rasulullah saw bersabda:Janganlah engkau meminta apapun kepada manusia”. Perawi berkata:Terkadang cemeti Tsauban terjatuh dan dia berada di atas ontanya namun
dia tidak meminta kepada siapapun untuk mengambilkannya akan tetapi dia turun dari kendaraannya lalu mengambil cemeti tersebut”.

Dan para shahabat mengambil petunjuk Nabi saw yang mulia dan mereka tidak meminta kepada manusia harta apapun dari manusia.
Dari Hakim bin Hizam ra berkata: Aku meminta kepada Nabi saw maka beliaupun memberiku, dan akupun kembali meminta dan beliaupun kembali memberiku lalu aku kembali meminta dan beliaupun tetap
memberiku, kemudian beliau bersabda: Wahai Hakim sesungguhnya harta ini manis dan hijau menggiurkan, maka barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa yang deramwan maka dia akan diberikan keberkahan padanya dan barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa yang ambisi maka dia tidak diberkahi padanya seperti orang yang makan makanan namun dia tidak kenyang dan tangan yang di atas (memberi) lebih baik dari tangan di bawah (penerima). Hakim berkata: Wahai Rasulullah: Demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, saya tidak akan meminta kepada seorangpun setelahmu sehingga aku meninggalkan dunia ini. Maka Abu Bakar ra memanggil Hakim untuk diberiikan sesuatu namun dia enggan menerimanya, kemudian Umarpun memanggilnya untuk diberikan sesuatu namun diapun enggan untuk menerimanya, lalu Umar berkata: Aku mempersaksikan kalian wahai kaum muslimin bahwa sesungguhnya aku telah menawarkan haknya dari harta rampasan perang ini namun dia enggan menerimanya. Maka Hakim tidak pernah meminta dari seorangpun setelah Rasulullah saw sehingga Allah mewafatkannya ra”.

Dari Abi Sa’id Al-Khudri ra bahwa beberapa orang meminta Nabi saw maka beliaupun memberi mereka lalu mereka kembali meminta kepada beliau dan beliaupun memberinya, kemudian mereka kembali meminta kepada beliau dan beliaupun memberinya, sehingga habislah apa yang ada padanya, lalu beliau bersabda: Harta apapun yang ada padaku maka aku tidak pernah menyimpannya dari diri kalian, maka barangsiapa yang iffah (menjaga dirinya) maka Allah akan mengkaruniakannya sifat iffah dan barangsiapa yang merasa berkecukupan maka Allah akan memerikan kecukupan baginya, barangsiapa yang berusaha bersabar maka Allah akan memberikan kesabaran baginya dan tidaklah seseorang diberikan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran”.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam
kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan seluruh para
shahabatnya.

Selasa, 20 Maret 2012

Biografi Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu’anhu


 Ini adalah cuplikan dari kehidupan seorang tokoh terkemuka umat ini, dan seorang pahalwan. Dia adalah seorang shahabat Rasulullah saw yang mulia. Kita akan berusaha memetik beberapa pelajaran penting dan ibroh dari perjalanan kehidupannya. Shahabat yang satu ini lahir pada tahun kedua puluh sebelum kenabian, tumbuh berkembang dalam didikan rumah tangga kenabian, dialah orang pertama yang masuk Islam dari golongan anak keci;. Nabi saw bersabda kepadanya: Tidakkah engkau rela jika kedudukan dirimu terhadapa diriku sama seperti kedudukan Harun terhadap Musa as, hanya sanya tidak ada nabi setelahku”.
Dan beliau juga bersabda: Tidaklah orang yang mencintai kecuali dia sebagai orang yang beriman dan tidaklah membencimu kecuali orang yang munafiq”.
Dia telah mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah saw kecuali perng Tabuk, dia terkenal dalam ketangguhan dalam menunggang kuda dan keberanian, dia salah seorang yang diberi kabar gembira untuk memasuki surga, pada saat dirinya masih hidup, dialah kesatria umat Islam ini, amirul Mu’minin, pemimpin yang diberi petunjuk Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib Al-Qurasy Al-Hasyimy, dia memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi saw, sebagai anak dari paman beliau saw dan suami dari putri Rasulullah saw, Fathimah ra.

          Para sejarawan berpendapat bahwa kulit beliau berwarna hitam manis, berjenggot tebal, lelaki kekar, berbadan besar, berwajah tampan, dan kunyahnya adalah Abu Al-Hasan atau Abu Turob.
Shahabat yang satu ini memiliki memiliki citra kepahlawanan yang sangat cemerlang sebagai bukti atas keberaniannya dalam membela agama ini. Di antaranya, dia menginap di ranjang Rasulullah saw pada saat peristiwa hijrah, dia mempersembahkan dirinya untuk sebuah kematian demi membela Rasulullah saw, dialah orang pertama bersama Hamzah dan Ubaidah bin Al-harits ra yang memenuhi panggilan perang tanding. Dan dia juga termasuk kelompok kecil yang tetap tegar bersama Rasulullah saw pada perang Uhud.

Di antara bukti kepahlwanannya adalah apa yang tanpak jelas pada perang Khandak, pada saat Amru bin Wud menyerang dengan kudanya, di mana orang ini adalah salah seorang penunggang kuda tangguh terkenal suku Quraisy, dia dengna bertopeng besai berseloroh meminta kepada kaum muslimin untuk perang tanding. Dia berkata: Di manakah surga yang kalian claim bahwa jika mati kalian pasti memasukinya?. Apakah kalian tidak memberikan aku seorang lelaki untuk berperang melawanku?. Maka Ali bin Abi Thalib keluar menghadapinya. Orang tersebut berkata: Kemblilah wahai anak saudaraku, dan siapakah paman-pamanmu yang lebih tua darimu, sesungguhnya aku tidak suka menumpahkan darah seorang lelaki sepertimu. Maka Ali bin Abi Thalib berkata: Namun demi Allah, aku tidak sedikitpun merasa benci menumphkan darahmu. Maka musuhnyapun marah dan turun lalu menghunus pedangnya yang seakan kilatan api, lalu bergegas menantang Ali dengan emosi yang meluap. Maka Alipun menghadapinya dengan sebuah perisai lalu Amru menyabetkan pedang nya hingga menancap pada perisai tersebut dan melukai kepala Ali, kemudian Ali memukulkan pedangnya kepundak musuhnya sehingga musuhnya tersungkur hingga terdengarlah suara gaduh (para prajurit), Kemudian setelah Rasulullah saw mendengar suara takbir maka beliau mengetahui bahwa Ali telah menewaskan musuhnya, lalu Ali melantunkan sebuah syair:

Dia membela batu-batuan (berhala) karena kebodohannya
Dan aku membela Tuhan Muhammad dengan akal yang benar
Jangan kau menyangka bahwa Allah mengecewakan agamnya
Begitu juga NabiNya, hai bala tentara yang akan berperang

Dan di antara torehan sejarah hidupnya yang baik adalah pada saat benteng Khaibar sangat sulit ditaklukkan oleh pasukan kaum muslimin, maka Nabi saw bersabda: Aku pasti akan memberikan pedang ini kepada seorang lelaki di mana Allah akan memenangkan agama ini di tangannya, dia mencintai Allah dan RasulNya”. Maka para shahabatpun melalui malam mereka dengan penuh tanda Tanya kepada siapakah panji  Islam itu akan diberikan?. Pada saat pagi tiba para shahabat mendatangi Nabi saw dan setiap mereka ingin jika bendera tersebut diberikan kepada dirinya sendiri. Maka Rasulullah saw bertanya: Di manakah Ali bin Abi Thalib, mereka menjawab: Wahai Rasulullah dia sedang sakit mata. Rasulullah bertanya kembali: Hendaklah ada orang yang pergi memberitahukan agar dia datang‘. Maka diapun datang menghadap, lalu Rasulullah saw meludahi kedua matanya dan akhirnya sembuh sehingga sekan tidak pernah terkena penyakit apapun, barulah beliau saw memberikan bendera peperangan kepadanya, dan Ali bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Rasullah apakah aku akan memerangi mereka sehingga mereka masuk Islam seperti kita ini?. Maka Rasulullah saw bersabda: Berjalanlah dengan pelan sehingga engkau mendatangi mereka pada halaman rumah mereka, kemudian serulah mereka memeluk Islam, dan beritahukanlah kepada mereka apa-apa yang wajib atas mereka dari hak-hak Allah, demi Allah seandainya salah seseorang mendapat hidayah disebabkan karena usahamu maka hal itu lebih baik dari onta merah”.

Pada saat Ali sampai di wilayah musuh, maka raja mereka bernama Murhib keluar sambil memainkan pedangnya dengan menyenandungkan sebuah sya’ir :

Khaibar telah mengetahui diriku bahwa aku adalah Murhib
Senjata terhunus dan pahlawan yang berpengalaman
Pada saat peperangan telah berkobar

Lalu Ali berkata menjwabnya:

Aku telah diberi nama oleh ibuku nama Haidarah
Seperti singa hutan yang berperwakan menyeramkan
Aku akan menebas kalian secepat kilat dengan pedangku

Murhib dan Ali saling berduel dengan kedua pedang mereka, dan tebasan pedang Ali lah yang mengahiri hidup musuhnya, sehingga Allah memberikan kemenangan atas kaum muslimin.
Selain sebagai seorang pemberani beliau juga seorang ulama bagi para shahabat, seorang dari suku Arab yang cerdas, dan telah didatangkan kepada Umar seorang wanita kepada Umar dan telah melahirkan seorang anak yang telah berumur enam bulan lalu memerintahkan agar wanita tersebut direjam.
Maka Ali wa berkata kepada Umar: Wahai Amirul Mu’minin tidakkah engakau mendengar firman Allah Ta’ala:

Ali berkata: Masa kehamilan adalah enam bulan dan menyapihnya dalam masa dua tahun.
Maka Umarpun menggagalkan eksekusi rejam dan dia berkomentar: Sebuah perkara yang seandainya Abu Hasan tidak memberikan pendapat padanya maka niscaya aku binasa.
Di antara ungkapannya yang agung adalah (Kebaikan itu bukanlah jika harta dan anak-anakmu banyak, namun kebaikan yang sebenarnya adalah ilmumu bertambah banyak, sikap santunmu agung, engkau berlomba-lomba dengan orang lain dalam beribadah kepada Tuhanmu, jika kamu berlaku baik engkau memuji Allah  dan jika berlaku buruk engkau meminta ampun kepada Allah).
Di antara perkataannya adalah, “ambillah lima perkara dariku janganlah seorang hamba mengharap kecuali kepada Tuahannya, tidak khawatir kecuali terhadap dosa-dosanya, janganlah orang yang tidak mengetahui merasa malu bertanya tentang apa yang tidak diketahuinya, dan janganlah orang yang alim merasa malu mengatakan: “Allah yang lebih mengetahui”  jika dia ditanya tentang perkara yang tidak diketahuinya, kedudukan sabar terhadap keimanan sama seperti kedudukan kepala dalam jasad dan tidak ada keimanan tanpa kesabaran”.
Dikatakan kepadanya: Wahai amirul Mu’minin berithaukanlah kami tentang dunia, dia menjawab: “aku akan ceritakan kepada kalian tentang sebuah kehidupan barangsiapa yang butuh kepadanya maka dia akan bersedih dengannya, barangsiapa yang kaya padanya dia akan terfitnah dengannya, orang yang sehat padanya dia akan merasa aman, yang halal darinya akan dihisab dan yang haram akan diazab”.
Dia juga berkata: Balasan kemaksiatan adalah lemah dalam beribadah, sempit dalam kehidupan, sedikit kenikmatan. Ditanyakan kepadanya apakah yang dimaksud dengan kenikmatan yang sedikit?. “ Tidak akan terpenuhi baginya keinginan yang halal kecuali akan dating kepadanya perkara yang akan mengeruhkan kelezatannya”.

Ibnu Katsir berkata: Nabi saw telah memberitahukan kepada Ali bahwa dia akan mati terbunuh, maka kewafatannya sama seperti apa yang diberitahukan oleh Nabi saw.

Dari Ammar bin Yasar ra bahwa Nabi saw bersabda: Tidakkah aku mmberitahukan kepada kalian tentang dua orang yang paling buruk?. Kami menjawab: Kami mau wahai Rasulullah.  Beliau menjawab: Uhaimir Tsamud yang telah menye,belih onta dan orang yang membunuhmu wahai Ali pada bagian ini, (makasudnya adalah bahwa Nabi saw menyamakannya), sehingga bagian ini menjadi berdarah, yaitu bagian jenggotnya.
Dan Ali terbunuh oleh seorang yang buruk dari golongan khawaraij, Abdurrohman bin Muljim pada tahun keempat puluh hijriyah tanggal dua puluh tujuh bulan ramadhan. Allah SWT berfirman:

"Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. QS. Al-NIsa’: 93

Imam Al-Dzahabi rahimhullah berkata: Menurut orang-orang rawafidh Ibnu Muljim di akherat kelak adalah orang yang paling sengsara, dan menurut pendapat ahlis sunnah dia termasuk salah seorang yang kita harapkan masuk neraka dan bisa jadi Allah mengampuninya, tidak seperti apa yang dikatakan oleh Khawarij dan Rawafidh, dia sama seperti pembunuh Utsman, Zubair, Thalhah, Sai’id bin Jubair, Ammar, Kharijah dan Al-Husain. Kita berlepas idir dari semua orang ini dan kita membencinya karena Allah, namun perkaranya tetap kita serahkan kepada Allah Azza Wa Jalla.

Semoga Allah memberikan keridhaan kepada Ali, dan semoga Allah memberikan balasan yang baik kepadanya, semoga Allah mengumpulkan kita dengannya di surganya yang mulia, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.

KOLEKSI KATA-KATA MUTIARA ALBAERT EINSTAIN


Kata Mutiara Albert Einstein

Kumpulan kata mutiara Albert Einstein yang indah untuk hidup yang lebih baik. Kata-kata bijak tentang Albert Einstein. Baca dan dapatkan inspirasinya di bawah ini:
Nilai seseorang seharusnya dilihat dari apa yang ia berikan, dan bukan dari apa yang ia terima. (Albert Einstein)

Seseorang yang sukses adalah orang yang menerima banyak hal dari orang lain, biasanya lebih banyak dibandingkan dengan apa yang ia berikan kepada orang lain. (Albert Einstein)

Hanya cinta yang dapat memberikan semangat kehidupan bagi orang lain yang bermanfaat. (Albert Einstein)

Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. (Albert Einstein)

Gravitation is not responsible for people falling in love. (Albert Einstein)

Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung. (Albert Einstein)

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. (Albert Einstein)

Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri. (Albert Einstein)

Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan “rendah hati.” (Albert Einstein)

Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya – langit bertaburkan bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya. (Albert Einstein)

Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya; hidup dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang. (Albert Einstein)

Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian. (Albert Einstein)

Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang. (Albert Einstein)

Masalah penting yang kita hadapi kini tidak dapat kita pecahkan pada tingkat berfikir yang sama seperti kita menciptakan masalah tersebut. (Albert Einstein)

Masalah signifikan yang kita hadapi hari ini tidak akan dapat diatasi dengan tingkat pemikiran yang sama dengan ketika kita menciptakannya. (Albert Einstein)

There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle. (Albert Einstein)

Gravitation can not be held responsible for people falling in love. (Albert Einstein)

Jangan salahkan grativasi jika kau jatuh cinta. (Albert Einstein)

It’s not that I’m so smart , it’s just that I stay with problems longer . (Albert Einstein)

Bukan karena saya pintar, tapi saya memecahkan masalah walaupun dalam waktu yang lama. (Albert Einstein)

Life is like riding a bicycle. To keep your balance you must keep moving. (Albert Einstein)

Hidup itu seperti naik sepeda Untuk menjaga keseimbangan Anda, Anda harus terus bergerak.. (Albert Einstein)

Jangan salahkan grativasi jika kau jatuh cinta (Albert Einstein)

Minggu, 11 Maret 2012

TANDA BAKTI SEORANG ANAK PADA ORANG TUANYA

Kisah ini diceritakan nenekku sewaktu aku kakak dan adikku masih kecil cerita ini mengisahkan sebuah keluarga yang memiliki tujuh orang anak,cerita ini benar atau salah nyata atau tidak saya tidak tau karna ini hanya cerita menjelang tidur yang disampaikan nenek pada saya,,,

pada sebuah desa hiduplah sebuah keluarga yang sangat miskin pekerja'an sehari-hari pencari kayu bakar namanya bapak ali dan istrinya ani,walaupun dia miskin tapi mereka memiliki anak sebanyak tujuh orang,suatu ketika ibu ani membuat kue untuk anaknya karna mereka mendapat sedikit rezeki dari penjualan kayu bakar karna.
tapi anehnya ibu ani membuat kue pada sa'at malam hari dia menunggu anak-anaknya tidur dulu baru dia buat kue,jam menunjukkan pukul 12.00 malam ibu ani bangun dari tidurnya,lalu bu ani menyiapkan semua bahan untuk buat kue,setelah siap bu ani mulai membuat adonan selesai adonan kuenya bu ani menggoreng kuenya,karna miskin bu ani hanya mampu buat tujuh kue dan kue ini direncanakan hanya untuk bu ani dan suaminya,sedang asyik menggoreng kue tersebut bagunlah salah satu dari anaknya yaitu yang paling besar karna kue yang dibuat bu ani sangat harum dan nikmat.

bu,,,ibu lagi ngapain sahut anaknya dari belakang,bu ani kaget"eee bangun kamu sulung,iya bu"mintak sulung satu bu kuenya,lalu ibu ani memberi satu kue tersebut dengan satu syarat,"sulung jangan bangunkan adikmu ya,iya bu,setelah sulung mendapatkan kue dari ibunya dia langsung pergi kekamar,setibah dikamar sulung mencubit adiknya lalu adiknya bangun,melihat kakaknya ada kue dia nanya pada kakaknya dapat kue dari mana,sulungpun menjawabnya,tanpa berpikir panjang dia langsung kedapur menemui ibunya,lalu meminta kue dari ibunya,seperti kakaknya ibu juga memberi kue dengan satu syarat jangan bangunkan adiknya,lalu dia kekamar mencubit adiknya dan adiknya bangun mintak kue sama ibunya begita seterusnya sampai akhirnya semua kue ibu habis karna anaknya pada bangun semua.


pagi harinya ibu menceritakan kejadian itu pada suaminya,setelah bebincang-bincang bapak ali dan bu ani berencana membuang tiga dari anaknya kehutan,di bangunkanlah anaknya yang paling tua sampai anak yang ketiga,dibawalah anaknya kehutan dengan alasan mencari kayu bakar,semua sudah siap untuk berangkat ketiga anaknya pamit pada ibunya.

sesampai dihutan pak ali bicara sama anaknya sulung kamu yang paling besar dari adik-adikmu,kamu tunggu disini dulu ya bapak nyari kayu bakar dulu,"ya pak,"nanti kalau suara bapak dekat bearti bapak jauh dari kalian,tapi jika suara bapak bunyinya kecil dan jauh bearti bapak dekat dari kalian,ini makanan untuk kalian kalau kalian lapar makan aja,ucap bapak pada anak-anaknya.
beberapa menit kemudia sulung panggil bapaknya,"bapak","iya" sahut bapak dari hutan,lalu sulung bicara sama adik-adiknya 'wah bapak masih jauh,setelah setengah jam kemudian sulung panggil bapaknya lagi suaranya agak jauh,dia gembira karna bapaknya sudah dekat.sampai jam tiga siang bapak ngk muncul-muncul,lalu sulung panggil bapak lagi bapakpun ngk menjawab sampai malampun bapak tidak muncul-muncul barulah mereka sadar bahwa mereka dibuang,merekapun lapar sulung membukan makanan yang dikasih bapaknya,dengan penuh sukacita rupanya makanan yang dikasih bapak tadi adalah abu dapur.

mereka menangis didalam hutan kelaparan lalu datanglah seekor monyet membawa sedikit pisang,lalu sulung memintaknya untuk adik-adiknya monyetpun ngk mau memberi mereka,"ini saya dapatkan dengan susapaya kalian seenaknya mintak kalau kalian mau ambil aja sendiri balas monyet,kemudian sulung menanyakan tempat monyet mendapatkan pisang itu,monyetpun mengantarkannya"hai manusia kalau kalian pengen pisang itu semua,kamu bisa dapat kalau kalian bisa membunuh pemilik pisang itu,pesan monyet pada mereka.

sesampai diladang seorang didalam hutan tersebut mereka meminta pisang pada pemilik ladang itu tapi pemilik ladang tak mau memberi akhirnya mereka merencanakan sesuatu bersama monyet yaitu mereka akan mambunuh pemilik ladang itu,singkat cerita pemilik ladang tewas dan langsung dikubur dibawah pondok ladangnya,merekapun membuat kesepakatan dengan para monyet bahwa semua pisang untuk monyet dan semua padi untuk sulung dan adik-adiknya,bergembiralah sulung dan adik-adik didalam hutan karna mereka tak pernah merasakan lapar lagi dan juga monyet dengan bebas makan pisang sepuasnya.

beberapa tahun kemudian bapak ali dan bu ani,mengelami miskin yang lebih dari sebelumnya biasanya mereka bisa makan dua kali sehari tapi sekarang sekalipun jarang,kadang-kadang sampai tiga hari baru mereka bisa makan itupun sepiring bersama,suatu hari mereka pergi kehutan mencari kayu bakar bersama anak-anaknya yang masih bersama mereka,didalam hutan mereka melewati sebuah sungai dan sungai tersebut dipenuhi oleh abu dan ampas-ampas kulit padi,akhirnya mereka memutuskan untuk menelusuri sungai kemudiknya.

sesampai di atas mereka sangat kepalang kaget rupanya yang memiliki padi tersebut adalah anak yang mereka buang dulunya,bapakpun mintak ma'af pada anaknya karna anaknya sangat baik dan sedikit terdidik merekapun mema'afkannya,merekapun hidup bahagia dengan serbah kecukupan didalam hutan.

ceritapun berakhir kamipun tertidur dengan cerita nenekku itu,dan nenekpun berpesan sejahat apapun orang tua pada kita jangan sampai kita memutuskan hubungan kita dengan orang tua kita.mungkin sengaja nenek bercerita dengan akhir ceritanya bahwa mereka bersatu kembali dan anak mema'afkan ibu bapaknya agar kami berbakti pada orangtua kami.


nenekpun meberi nasehat pada kami sebelum kami memejamkan mata:"seperti apapun keada'an kita jangan sampai kita membuang daradaging kita sendiri,karna kita tidak tau yang mana dari anak kita yang mendatangkan rizki,seperti pepatah menyampaikan banyak anak banyak rezeki.
sekian.....

HIKMAH


"Hal terpenting bagi seseorang di dunia ini adalah Menyintai ALLAH dengan sebenar-benarnya..memiliki iman yang benar, akhlak yang terpuji, akal yang lurus, tubuh yang sihat dan rezeki yang berkat. Selain semua itu, adalah beramal dan mengisi waktu dengan kesibukan yang bermanfaat"


Followers

Exit Jangan Lupa Klik Like Ya