Rabu, 09 Mei 2012

Kedudukan Wanita




Kedudukan Wanita

          Dalam Islam wanita menempati kedudukan yang tinggi, belum pernah setinggi yang dicapai oleh agama-agama terdahulu, dan tidak pula diraih oleh umat berikutnya, karena pemuliaan Islam terhadap manusia mencakup wanita dan pria dengan hak yang sama. Mereka dihadapan hukum-hukum Allah di dunia ini sama, sebagaimana juga mereka di hadapan ganjaran serta imbalan  di akhirat juga sama. Allah berfirman: “...dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam.”
Kemudian Allah SWT berfirman:

" للرجال نصيب مّما ترك الوالدان والأقربون وللنساء نصيب مّما ترك الوالدان والأقربون "

“...bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya.” Lalu firman-Nya:

" ولهن مثل الذي عليهنّ بالمعروف "

“...dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.

Berfirman subhanahu wa ta’ala:

" والمؤمنون والمؤمنات بعضهم أولياء بعض "

“...dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagiaan yang lain”,

 firman-Nya:

" وقضى ربّك ألاّ تعبدوا إلاّ إياه وبالوالدين إحسانًا إمّا يبلغنّ عندك الكبر أحدهما أو كلاهما فلا تقل لّهما أفّ ولا تنهرهما وقل لهما قولاً كريمًا  .واخفض لهما جناح الذلّ من الرحمة وقل ربّ ارحمهما كما ربّياني صغيرًا "

“...dan Tuhan-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (23) dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhan-ku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”,

 firman-Nya:

" فاستجاب لهم ربّهم أنّي لا أضيع عمل عامل مّنكم من ذكر أو أنثى "

“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan”, firman-Nya:

" من عمل صالحًا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحيينّه حياة طيبة ولنجزينّهم أجرهم بأحسن ما كانوا يعملون "

“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”, serta firman-Nya:

" من يعمل من الصالحات من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فأولئك يدخلون الجنة ولا يظلمون نقيرًا "

“Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk kedalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun”.
         
Kemuliaan yang diraih oleh wanita dalam Islam ini tidak ada bandingannya dalam agama, kelompok atau hukum manapun, kebudayaan Romawi telah menetapkan bahwa wanita adalah budak bagi laki-laki, dia tidak memiliki hak apapun, pernah diadakan sebuah pertemuan di Roma untuk membahas permasalahan wanita, yang kemudian memutuskan bahwa dia adalah sesuatu yang ada namun tidak berjiwa, bahwa dia tidak akan mewarisi kehidupan akherat, dan bahwasanya wanita itu kotor.
         
Dahulu wanita di Athena dianggap sebagai barang yang tidak berharga, dia diperjual belikan, dan dianggap sebagai kotoran dari hasil perbuatan setan.
         
Syari’at India kuno telah menetapkan: bahwa wabah penyakit, kematian, neraka, racun binatang serta api lebih baik dari wanita. Hak wanita akan berakhir dalam kehidupannya dengan meninggalnya sang suami –yang notebene ia itu tuannya- ketika ia melihat jasad suaminya sedang dibakar, ia harus melemparkan dirinya ke dalam api tersebut, dan jika tidak maka ia berhak untuk mendapatkan laknat.
         
Adapun wanita dalam agama Yahudi, terdapat hukum baginya dalam perjanjian lama sebagaimana berikut ini: “Berputar aku dan hatiku untuk mengetahui, membahas dan mencari hikmah dan secara akal, dan untuk mengetahui bahwa kejelekan itu merupakan kebodohan dan kedunguan bahwa ia itu gila, maka aku dapati yang lebih pahit dari kematian: ialah wanita yang merupakan jendelanya, hatinya penjerat dan kedua tangannya merupakan pengikat”.
         
Itulah mereka, para wanita pada masa-masa terdahulu, adapun keadaannya pada zaman pertengahan dan terkini akan dijelaskan oleh fakta-fakta berikut ini:
         
Penulis Denmark Wieth Kordsten menjelaskan tentang arahan gereja Katolik sekitar permasalahan wanita dengan ungkapan: “Pada masa pertengahan, perhatian terhadap wanita Eropa sangat terbatas sekali, dengan mengikuti arah mazhab Katolik sebelumnya yang menganggap bahwa wanita itu diciptakan pada derajat kedua.” Di Perancis telah diadakan pertemuan pada tahun 586 M, untuk membahas permasalahan wanita dan apakah dia akan dianggap sebagai manusia atau tidak dianggap sebagai manusia? setelah perdebatan: mereka yang hadir memutuskan bahwa wanita itu manusia, akan tetapi dia diciptakan untuk melayani kaum pria. Pembahasan ke dua ratus tujuh belas dari hukum Perancis berbunyi sebagai berikut ini: “wanita yang telah menikah –walaupun pernikahannya berdasarkan atas dasar pemisahan antara apa yang dia miliki dan apa yang suaminya miliki- dia tidak boleh menghibahkan sesuatu, tidak pula memindahkan miliknya dan tidak pula menjaminkannya, sebagaimana juga dia tidak boleh memiliki baik melalui tukar-menukar atau dengan percuma(diberi) tanpa keterlibatan suami dalam akad atau minimal persetujuannya secara tertulis)      

          Adapun wanita sekarang di Eropa, Amerika dan  di negara-negara industri modern lainnya sebagai makhluk hina dan barang komersial dalam tumpukan barang dagangan, ia menjadi bagian iklan-iklan produk komersial yang murah, bahkan  terkadang harus dengan telanjang dan melepask pakaiannya untuk menawarkan barang dagangan di depan kelompok dagang, tubuh serta kehormatannya dihalalkan untuk tunduk serta menuruti kemauan kaum laki-laki yang hanya menjadikan wanita sebagai alat  kesenangan bagi mereka di setiap tempat.

          Wanita menjadi pusat perhatian selama ia masih muda dan cantik serta sanggup untuk memberi dan mengorbankan pikiran ataupun tubuhnya, apabila ia telah  tua dan hilang kecantikan dan kemampuannya dalam memberi, maka masyarakat akan memandang sebelah mata, baik itu secara perorangan ataupun yayasannya, sehingga dia akan hidup sendirian di rumahnya atau di panti-panti jompo.

          Bandingkan semua ini –pasti tidak akan sama- dengan apa yang datang dari Al-Qur’anul Karim sebagaimana difirman Allah SWT:
" المؤمنون والمؤمنات بعضهم أولياء بعض "

“...dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.”

Berfirman Dzat Yang Maha Mulia:
" ولهنّ مثل الذي عليهن بالمعروف "

“...dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf”, serta firman-Nya:


“...dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia

dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “wahai Tuhan-ku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
         
Tatkala Allah memuliakan wanita dengan pemuliaan yang seperti ini, Dia jelaskan kepada seluruh umat manusia dengan tegas bahwa Dia menciptakannya sebagai ibu, isteri, putri dan saudari, serta mensyari’atkan untuk itu syari’at syari’at khusus yang berhubungan dengan wanita.


* * * * * *



HIKMAH


"Hal terpenting bagi seseorang di dunia ini adalah Menyintai ALLAH dengan sebenar-benarnya..memiliki iman yang benar, akhlak yang terpuji, akal yang lurus, tubuh yang sihat dan rezeki yang berkat. Selain semua itu, adalah beramal dan mengisi waktu dengan kesibukan yang bermanfaat"


Followers

Exit Jangan Lupa Klik Like Ya