Hikmah
diciptakan Manusia
Telah lewat pembicaraan pada posting lalu bahwa Allah menciptakan Adam dan menciptakan baginya seorang isteri yang
bernama Hawa serta menempatkan keduanya di surga, kemudian Adam menyelisihi
Rabb-nya, lalu dia beristighfar dan bertaubat kepada-Nya sehingga diberinya hidayah,
lalu memerintahkannya untuk keluar dari surga, dan turun ke bumi. Allah
subhanahu memiliki beberapa hikmah dari semua itu yang tidak mampu untuk
diketahui oleh akal dan tidak pula diungkapkan oleh lisan akan sifatnya, dan
pada kesempatan ini kami akan memaparkan sebagian dari hikmah yang ada,
diantaranya:
1
Bahwasanya
Allah SWT menciptakan seluruh makhluk untuk beribadah kepada-Nya. Allah SWT
berfirman:
" وما خلقت الجنّ والإنس إلاّ ليعبدون "
“..dan Aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Sebagaimana diketahui bahwa
kesempurnaan ubudiyyah yang dituntut dari makhluk tidak untuk direalisasikan
dalam kehidupan akhirat yang kekal dan penuh keikmatan, akan tetapi dalam
kehidupan dunia yang penuh dgengan ujian dan cobaan. kehidupan kekal adalah
tempat merasakan kenikmatan dan kesenangan, bukan tempat untuk menghadapi
cobaan dan beban.
2
Bahwa
Allah SWT - berkehendak untuk memilih dari mereka para nabi, rasul, wali dan
syuhada yang dicintai-Nya dan merekapun mencitai-Nya, Dia biarkan mereka
dihadapan para musuhnya sebagai ujian bagi mereka, pada saat mereka lebih
mengutamakan-Nya dan mengorbankan jiwa serta harta dalam keridhoan dan
kecintaan terhadap-Nya, mereka akan mendapatkan kecintaan, keridhoan serta
kedekatan dari-Nya, yang mana hal tersebut tidak akan didapat sedikitpun tanpa
perjuangan seperti itu. Derajat Rasul, Nabi dan yang mati syahid adalah derajat
terbaik disisi Allah, manusia tidak akan mendapatkan semua ini kecuali sesuai
dengan apa yang telah digariskan Allah dari penurunan Adam beserta keturunannya
ke bumi.
3
Bahwasanya
Dia adalah Raja Yang Hak dan Nyata, Raja adalah Dia yang memerintah dan
melarang, memberi ganjaran dan menghukum, menghinakan dan memuliakan, memberi
izzah dan merendahkan, kerajaan-Nya mencakup diturunkanya Adam beserta
keturunannya ke dunia yang berlaku didalamnya hukum-hukum raja terhadap mereka,
kemudian memindahkan mereka ke akhirat untuk menyempurnakan ganjaran atas amal
perbuatan mereka.
4
Bahwasanya
Allah menciptakan Adam as dari satu genggaman yang mencakup seluruh bumi, di
dalamnya ada yang baik dan ada yang kotor, ada yang terjal dan ada yang datar.
Allah telah mengetahui bahwa pada keturunan Adam as ada yang tidak pantas untuk
tinggal berdampingan denganya di tempatnya, Dia menurunkan Adam as ke tempat
yang darinya Dia mengeluarkan yang baik dan yang buruk, kemudian mereka
dipisahkan –oleh Allah- dengan dua tempat: orang-orang yang baik dijadikan
sebagai warga yang tinggal berdampingan denganya sedangkan mereka yang jelek
bertempat di tempat yang buruk dan penuh kesengsaraan.
5
Bahwasanya
Dia memiliki nama-nama yang baik, diantaranya: Maha Pengampun, Maha Bijaksana,
Maha Pemaaf, Maha Lembut, … pengaruh akan nama-nama tersebut haruslah
ditampakkan, maka hikmah-Nya subhanahu wa ta’ala mencakup penurunan Adam as
beserta keturunannya kepada suatu tempat yang akan terlihat padanya pengaruh
dari nama-nama-Nya yang baik, Dia akan mengampuni siapa saja yang
dikehendaki-Nya, merahmati siapa saja yang Dia kehendaki, memaafkan siapa yang
Dia kehendaki, menuangkan kelembuatan-Nya kepada siapa saja dan lain sebagainya
dari penampakkan akan pengaruh Nama serta sifat-sifat-Nya.
6
Bahwasanya
Allah telah menciptakan Adam AS dan keturunannya dari sesuatu yang bisa
menerima kebaikan dan kejelekan, bisa terdorong oleh ajakan syahwat dan fitnah
atau ajakan ilmu dan akal, karena Dia telah menciptakan akal dan syahwat
padanya, dan meletakkan keduanya untuk selalu siap mengikuti dorongan yang ada
agar sempurna keinginannya, Allah-pun menampakkan izzahnya bagi seluruh
hambanya melalui hikmah dan kekuasaan-Nya, rahmat, kebaikan serta
kelembutan-Nya dalam kerajaan dan kekuasaannya, maka hikmah-Nya menghendaki
untuk menurunkan Adam AS beserta keturunannya ke bumi, agar terlaksana proses
ujian terhadap mereka dan tampak indikasi persiapan umat manusia dalam merespon
ajakan-ajakan yang ada, ajakan-ajakan yang memberi kegmuliaan atau yang
menyebabkan kerendahan dan kehinaan.
7
Bahwa
iman kepada hal yang gaib adalah iman yang bermanfaat, adapun keimanan terhadap
segala sesuatu yang terlihat, setiap orang akan beriman terhadapnya pada hari
kiamat seandainya mereka diciptakan di surga, niscaya mereka tidak akan
mendapatkan derajat keimanan terhadap hal gaib yang berakibat kelezatan dan
kemuliaan yang didapat karena beriman dengan yang gaib, oleh karena itu Dia
turunkan mereka ke tempat yang memungkinkannya untuk beriman kepada hal yang
gaib.
8
Bahwasanya
Allah SWT menginginkan dari semua itu untuk memberitahu kepada hamba-hambanya
akan kesempurnaan nikmat yang telah diberikan kepada mereka, agar mereka lebih
mencintai dan bersyukur, dan agar lebih dapat merasakan lezatnya nikmat yang
dianugerahkan kepada mereka. Allah-pun menunjukkan perbuata-Nya terhadap
musuh-musuh-Nya serta azab yang Ia siapkan untuk mereka. Dia juga
memperlihatkan kepada mereka kenikmatan terbesar yang Ia khususkan untuk mereka
agar mereka semakin bertambah senang dan gembira, semua ini adalah wujud
kesempurnaan nikmat serta kecintaan-Nya terhadap mereka. Dan tidak ada jalan
lain dalam hal ini kecuali menurunkan mereka ke bumi, lalu menguji dan
menyeleksi mereka, memberi taufik kepada yang Ia kehendaki dari mereka sebagai
bentuk rahmat dan kemuliaanya, dan membiarkan dari mereka siapa yang
dikehendaki-Nya dengan hikmah dan keadilan darinya. Karena Dia-lah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
9
Bahwasanya
Allah SWT menginginkan Adam AS beserta keturunannya kembali kepada-Nya dalam keadaan yang
terbaik, sehingga Dia timpahkan sebelum itu berbagai kesulitan dunia,
kesedihan, kepedihan dan wabah yang besarnya disisi mereka tidak bisa
dibandingkan dengan apa yang akan mereka masuki di akherat, karena biasanya
kebaikan itu selalu ditampakan oleh lawanya.
*
* * * * *