Jalan yang Mana?
Ketika
seorang manusia menjadi dewasa dan berakal, maka akan bermunculanlah ke dalam
akal fikirannya banyak pertanyaan seperti: Dari mana aku datang? Untuk apa aku
datang? Ke mana aku akan kembali? Siapa yang menciptakanku dan menciptakan
segala sesuatu yang berada di sekelilingku? Siapa yang memiliki alam semesta dan
siapa yang mengaturnya? Dan lain sebagainya dari pertanyaan yang seperti itu.
Seorang
manusia tidak mungkin dapat mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
seperti ini, ilmu pengetahuan terkinipun tidak mungkin untuk dapat sampai
kepadanya, karena urusan yang seperti ini termasuk hal yang berada dalam
lingkup agama, oleh karena itu muncullah banyak riwayat, khurafat, serta cerita
yang bermacam-macam sekitar permasalahan ini, yang keseluruhannya menambah
keraguan serta kebingungan bagi umat manusia. Tidak mungkin ada seseorang yang
mendapatkan jawaban cukup dan mencakup atas permasalahan seperti ini kecuali
apabila ia diberi hidayah oleh Allah kepada agama shahih yang datang dengan
pembahasan terinci atas permasalahan ini. Karena permasalahan ini termasuk dari
perkara gaib, dan hanya agama yang haqlah yang akan menunjukkan kebenaran dan
mengatakan kejujuran, karena hanya ialah satu-satunya dari Allah dan diwahyukan
kepada para nabi dan rasul-Nya, oleh karena itulah, merupakan suatu kewajiban
bagi umat manusia untuk menuju agama yang hak, mempelajari serta beriman
kepadanya, agar kebingunganan menjadi sirna darinya, keraguan terhapus dan dia
mendapat petunjuk kepada jalan yang lurus.
Pada lembaran-lembaran berikutnya
saya akan mengajak Anda untuk mengikuti jalan Allah yang lurus, dan akan saya
hadirkan di hadapan Anda sebagian dari dalil, petunjuk serta hujjahnya, agar
Anda bisa melihatnya secara langsung, dengan seksama dan penuh ketenangan.
Penciptaan Alam
Alam ini dengan seluruh isinya berupa
langit, bumi, bintang, tempat orbit, lautan, pohon serta seluruh binatangnya
diciptakan oleh Allah SWT dari ketidakadaan.
Allah
SWT berfirman:
“Katakanlah:
“Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa
dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (yang bersifat) demikian itulah Tuhan
semesta alam”
dan
Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar-kadar makanan (penghuni)nya
dalam empat masa. (penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya
kemudian
Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan
suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “kami datang dengan suka hati”
maka
Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap
langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”.
Berfirman yang Maha Mulia Pujian
atas-Nya:
“...dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman?
dan
telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak)
goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan
yang luas, agar mereka mendapat petunjuk
dan
Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka
berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya”.
Allah SWT menciptakan alam ini
dengan hikmah yang sangat banyak dan tidak terbatas, pada setiap bagian darinya
terdapat banyak hikmah dan tanda-tanda yang nyata, jika Anda memperhatikan satu
tanda saja, niscaya Anda akan mendapatkan hal yang menakjubkan. Lihatlah
keajaiban ciptaan Allah terhadap tanam-tanaman, dimana setiap daun, akar dan
buah-buahanya tidak ada yang kosong dari manfaat, ditambah lagi sebagian
perincianya yang mungkin tidak dapat diketahui dan dikenali oleh akal manusia.
Lihat pula jaringan aliran air yang ada dalam akar kecil yang tipis nan lembut
yang hampir tidak terdeteksi kecuali setelah melakukan penelitian padanya,
bagaimana ia mampu untuk mengalirkan air dari bawah menuju ke atas, kemudian
tersebar pada jalur-jalur tersebut sesuai dengan kebutuhan dan besarnya,
kemudian terbagi, bercabang dan semakin halus sampai kepada suatu tujuan yang
tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Kemudian lihatlah kandungan sebuah pohon serta siklus perkembanganya
dari satu keadaan ke keadaan yang lain, seperti perkembangan kondisi janin yang
tidak terlihat oleh mata. Tatkala Anda melihat pada mulanya sebagai sepotong
kayu yang telanjang tanpa pakaian, lalu dikaruniai pakaian oleh Rabbnya dengan
dedaunan yang Ia ciptakan dengan sebaik-baik penciptaan, kemudian muncul
padanya kehamilan yang lemah setelah ia mengeluarkan daun yang berfungsi untuk
menjaganya dan sekaligus sebagai pakaian bagi buah lemah tersebut, agar ia bisa
terlindungi dari panas, dingin dan kerusakan, kemudian dialirkan kepadanya
rizki dan gizi melalui akar dan saluran sebagai makanan baginya, sebagaimana
seorang bayi mendapatkan gizi dari susu ibunya, kemudian ia menjaga dan
menumbuhkannya hingga menjadi matang dan sempurna, sehingga keluarlah buah yang
siap dipanen, lezat dan ranum dari sebatang kayu yang sangat keras itu.
Begitu pula jika Anda perhatikan
bumi dan penciptaanya, niscaya anda akan melihatnya sebagai tanda terbesar dari
keagungan penciptaanya, ia diciptakan oleh Allah sebagai hamparan, tempat
tinggal dan ditundukkan bagi hamba-hamba-Nya, Disediakan padanya rezeki,
penghasilan serta penghidupan bagi mereka, Dijadikan padanya jalan-jalan agar
mereka bisa berpindah tempat demi memenuhi kebutuhan serta menjalankan kegiatan
masing-masing. Dia letakkan gunung-gunung dan menjadikannya sebagai paku yang
menjaganya agar tidak memanjang, Dia luaskan tepiannya, dengan membentangkan,
memanjangkan serta menghamparkannya, Dia jadikan sebagai tempat bagi makhluk
hidup yang tinggal di atas punggungnya dan bagi benda mati yang diisikan dalam
perutnya. Kemudian perhatikanlah falak yang berotasi dengan matahari, bulan,
bintang serta gugusannya, bagaimana ia bisa berputar dalam alam ini dengan
rotasi yang tetap,tertib dan teratur hingga akhir masa yang ditentukan,
ditambah lagi dengan adanya pergantian
siang dan malam, pergantian musim, panas dan dingin. begitu pula binatang dan
tumbuh-tumbuhan di atas permukaan bumi yang
dapat memberi banyak manfaat bagi
kehidupan.
Kemudian perhatikan penciptaan
langit, palingkan pandangan padanya sesaat demi sesaat, anda akan mendapatkan
tanda-tanda terbesar dalam ketinggian, keluasan serta kekokohanya, tidak
terdapat tiang dibawahnya dan tidak pula gantungan diatasnya, tetapi ia
tertahan oleh kekuasaan Allah Yang dapat menahan langit dan bumi agar tidak
sirna.
Jika anda memperhatikan alam ini dan
mengamatai penggabungan bagian-bagiannya serta keteraturanya yang sangat indah
yang menunjukkan akan kesempurnaan kemampuan penciptanya, kesempurnaan
ilmu-Nya, kesempurnaan hikmah-Nya dan kesempurnaan kelembutan-Nya, niscaya anda
akan mendapatinya seperti sebuah rumah yang dibangun dan disiapkan padanya
seluruh alat dan kebaikannya, dan juga seluruh apa yang dibutuhkannya, langit
sebagai atap diatasnya, bumi sebagai hamparan, lantai dan tempat tidur yang
kokoh bagi para penghuni, matahari dan bulan sebagai penerang yang
meneranginya, bintang-bintang sebagai lampu dan penghiasnya, sekaligus sebagai
petunjuk bagi penghuninya untuk berpindah-pindah di lorong-lorong dalam rumah,
perhiasan dan barang tambang yang terpendam didalamnya bagaikan simpanan yang
telah disiapkan, semua itu untuk keperluan yang pantas baginya, berbagai jenis
tumbuhan tersedia bagi penghuninya, berbagai jenis hewan diperuntukkan bagi
kemaslahatannya, ada yang bisa ditunggangi, ada yang bisa diperah susunya, ada
yang bisa dijadikan makanan, ada juga yang kulitnya bisa dijadikan bahan
pakaian serta ada yang bisa menjadi penjaga. Manusia
dijadikan seperti raja yang mengatur segalanya dengan perbuatan dan
perintahnya.
Apabila anda
perhatikan alam ini seluruhnya atau salah satu bagiannya, niscaya akan
mendapatkan keajaiban padanya, dan jika anda amati dengan sebenar-benarnya,
penuh obyektifitas, jauh dari hawa nafsu serta tidak taklid, niscaya anda akan merasa
yakin dengan sesungguhnya bahwa alam ini ada yang menciptakan, diciptakan oleh
Dia Yang Maha Bijaksana, Berkuasa dan Maha Mengetahui, diatur dengan pengaturan
terbaik dan dirapihkan dengan susunan yang terbaik, dan bahwasanya pencipta
alam ini mustahil ada dua, tetapi hanya Tuhan satu yang tidak ada tuhan
selain-Nya, dan kalau seandainya di langit dan bumi ini ada tuhan selain Allah
niscaya akan rusak susunanya, buruk pengaturannya dan hilang manfaatnya.
Apabila Anda tetap tidak mau mengakui adanya pencipta
bagi semua ciptaan ini, maka apa yang akan anda katakan tentang
roda(baling-baling) yang berputar di sungai dalam keadaan sempurna
peralatannya, rapih susunanya, alat-alatnya berkwalitas dengan mutu terbaik,
sehingga menjadikan orang yang melihatnya tidak mendapatkan cela pada
komponenya dan tidak pula pada bentuknya, yang mana roda itu digunakan untuk
menyuplay kebutuhan air pada kebun yang luas yang didalamnya terdapat berbagai
macam buah-buahan. Di dalam kebun itu ada orang yang merapihkan tanaman-tanaman
yang berserakan, merawat, mengatur dan melakukan seluruh kebutuhanya, tidak ada
yang kurang sedikitpun dan tidak pula ada buah yang rusak, kemudian ia
membagikan harganya(uang hasil penjualan buah-buahan) setelah memetik(panen)
untuk seluruh pengeluaran sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya,
masing-masing mempunyai pengeluaran yang
sesuai denganya, dan begitulah ia membaginya secara terus menerus.
Apakah Anda
berpendapat bahwa kejadian tersebut terjadi begitu saja tanpa ada yang
melakukan, atau yang berkehendak dan yang mengatur?? Bahkan keberadaan roda dan
kebun seperti diatas terjadi secara kebetulan tanpa ada pelaku dan pengaturnya,
apakah yang akan dikatakan oleh akal anda jika hal tersebut terjadi?? Apa yang
akan difatwakan tentangnya? Dan apa yang ditunjukan kepada anda??.